“Saya patah hati dan berduka untuk keluarga dan teman-teman mereka serta seluruh keluarga WCK kami. Ini adalah orang-orang… malaikat… Saya bertugas bersama di Ukraina, Gaza, Turki, Maroko, Bahama, Indonesia. Mereka bukannya tanpa wajah… mereka bukannya tanpa nama.
Ia menegaskan, pemerintah Israel perlu menghentikan pembunuhan tanpa pandang bulu ini. “Negara ini perlu berhenti membatasi bantuan kemanusiaan, berhenti membunuh warga sipil dan pekerja bantuan, serta berhenti menggunakan makanan sebagai senjata. Tidak ada lagi nyawa tak berdosa yang hilang,” tegasnya.
IDF mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan mendalam di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden tragis ini.
Setelah insiden ini, WCK segera menghentikan operasi di wilayah tersebut.
Rekaman di media sosial menunjukkan jenazah para korban, beberapa di antaranya mengenakan alat pelindung diri berlogo badan amal tersebut, bersama dengan paspor mereka.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pemerintahnya telah meminta penjelasan dari Israel tentang bagaimana insiden itu terjadi.
Albanese mengatakan Duta Besar Israel untuk Australia Amir Maimon diminta menelepon Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan menjelaskan bagaimana pekerja bantuan Australia berusia 44 tahun, Zomi Frankcom, dari Melbourne, dibunuh.
“Ini adalah seseorang yang menjadi sukarelawan di luar negeri untuk memberikan bantuan melalui badan amal ini bagi orang-orang yang menderita kekurangan yang sangat besar di Gaza. Dan ini sama sekali tidak bisa diterima,” tegasnya. (amr)