Tema besar Kebijakan Umum Direksi (KUD) tahun 2024 adalah “Digitalisasi dan Sharia First Untuk Tumbuh Berkelanjutan. KUD Direksi tahunan, fokus pada 4 (empat) perspektif sesuai pendekatan konsep manajemen “The Balanced Scorcard”.
Terdiri dari: Perspektif Financial; Internal Business Process; Customer; dan perspektif Learning and Growth. Atas dasar tersebut, manajemen menuangkan rencana utama bank dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2024 dengan target laba kotor dan laba bersih, masing-masing sebesar Rp 890,6 Milyar dan Rp 676,9 Milyar.
Dari perspektif bisnis keuangan/Financial, arah kebijakan bank akan fokus pada dua target, yakni target meningkatkan kinerja keuangan dan optimalisasi keuntungan melalui pertumbuhan keuangan yang berkualitas dengan rasio-rasio keuangan yang tinggi dan rasional.
Kemudian dengan target pertumbuhan keuangan berkelanjutan, bank akan melakukan diantaranya kebijakan portofolio hijau dari total kredit (2,2,2,5%), Penyertaan modal pada Jamkrida, Optimalisasi Fee Based Income, dan Creating new sources of Growth/RPPB.
Dari perspektif proses bisnis internal/Internal Business Process, arah kebijakan bank akan fokus pada tiga target, yakni: Pengembangan fitur layanan produk bank dan meningkatkan pengendalian internal akan dilakukan melalui pendekatan digitalisasi, dengan Mobile banking enhancement, Streamling proses bisnis dan perbaikan proses digitalisasi, Meminimilisir data breach dan system malfunction, serta peningkatan tata kelola teknologi informasi.
Kemudian target mendorong Sharia First, dengan cara implementasi produk Ijarah Multijasa/Multiguna dan Sharia governance framework. Kemudian untuk target ketiga, Bisnis devisa, dengan cara memperkuat strategi bisnis untuk mengoptimalkan peran BSSB sebagai Bank Devisa di KTI.
