Kata dia, keterlibatan kegiatan ekspor bukan hanya ditentukan bebeberapa pihak saja karena kegiatan ekspor itu suatu kegiatan yang banyak melibatkan elemen utamanya kementerian, yakni perhubungan, keuangan, dan BUMN, serta pemerintah setempat, tentunya jika ini dikolaborasikan pasti akan mendapatkan hasil yang menggeliatkan ekspor.
“GPEI Sebagai asosiasi yang menaungi beberapa pelaku usaha ekspor berharap bisa melakukan kolaborasi dengan seluruh pihak untuk meningkatkan geliat ekspor Sulsel. Kita ada di beberapa provinsi, tentunya dengan hadirnya GPEI di provinsi tersebut akan memudahkan pelaku usaha yang memiliki keinginan dan mencari tahu pelaksanaan ekspor, ini bisa difasilitasi oleh tenaga ahli di kepengurusan GPEI di provinsi tersebut,” terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan ekspor ini hambatan tetap ada tetapi itu bisa dimaksimalkan untuk penyelesaiannya, sehingga masalah itu tidak membuat aktivitas perdagangan terganggu.
“Kita juga melihat bahwa prospek ekspor ini pasti akan berpengaruh terhadap siapa yang menjadi pemimpin ke depan hasil dari Pilpres 2024. Kami berharap semoga ada kebijakan yang lebih berpihak kepada pelaku usaha ekspor dan siapapun menjadi pemimpin akan menjadi lokomotif peningkatan ekspor Indonesia,” tuturnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Aryanto memaparkan bahwa pihaknya mencatat nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulsel pada Januari tercatat
mencapai USD186,49 juta.
Kata dia, angka pencapaian ini mengalami peningkatan sebesar 1,28 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Desember 2023 yang mencapai USD167,59 juta.
