”Ini puncak dari seluruh rangkaian. Kami banyak ke cabor karena penggunaan anggaran terbesar itu untuk pembinaan di cabor. Juga ada Porkot tahun 2023 yang anggarannya banyak ke kecamatan,” terangnya.
Setelah semua prosesnya selesai, Tim audit mengeluarkan hasil ataupun opini atas laporan yang disajikan KONI. ”Opini kami adalah wajar dalam hal material atau secara umum Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk tahun buku 2023,” jelasnya.
Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto mengatakan, pihaknya fokus pada hasil audit akuntan publik yang telah bekerja selama dengan mereka. Ini sudah dilakukan dalam dua bulan kegiatan pertanggungjawaban KONI Makassar secara keseluruhan.
”Seperti itulah mekanisme yang kami lakukan. KONI Makassar menjadi satu-satunya penerima dana hibah yang bekerja sama dengan tim audit. Ini untuk penertiban laporan kita. Justru kami yang paling aktif dibanding penerima hibah lainnya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, kegiatan seperti ini sudah berlangsung dalam 10 tahun lamanya. Bahkan dalam lima tahun terakhir, KONI selalu mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
”Ini sudah tahun ke-10 dan dalam lima tahun terakhir kami selalu dapat WTP. Ini menunjukkan bahwa keuangan dan administrasi kami selalu sesuai dengan pertanggungjawaban keuangan,” lanjutnya.
Selain itu Ahmad Susanto juga mengatakan, orientasi besar pengelolaan wali kota Makassar adalah cabang olahraga. Sehingga, dia mengaku pihaknya hanya mendukung dan menjadi jembatan yang baik.
”Jadi kami ini hanya pengatur lalu lintas, mendistribusikan, memberikan keadilan kepada masing-masing cabor. Kita lihat mana yang profesional dan seterusnya. Kegiatan, program, pelaksanaan juga dimulai dari cabornya masing-masing,” jelasnya.