Saya mengakhiri, modal terpenting tidak membuat diri jatuh seperti buah kelapa adalah dengan menjadi makhluk yang “sosialita,” minimal seperti ibu-ibu sosialita. Kita kuatkan peran sosial yang memperkuat jejaring sosial. Saat menghadapi kesulitan, kita tidak akan pernah sendiri. Bahkan orang sosial seperti ini, dia yang menghadapi kesulitan, teman-temannya yang justeru merasakannya. Sekali lagi, jangan sampai jatuh dengan cara buah kelapa, masalahnya kalau pecah, airnya tidak bisa dipakai untuk es buah pappabuka (pembuka puasa), rugi dong!
Makhluk Sosialita
