Juru Bicara Blavatnik, Lisa Shields, menyatakan, pihaknya sama sekali tak tahu tentang sambutan tersebut. ’Sikap Glazer mendapat pujian. Simone Zimmerman, pendiri organisasi akar rumput If Not Now, menilai “The Zone of Interest” adalah ’’panggilan” untuk sadar dan awas dengan konflik yang ada saat ini.
’Dia tidak memberikan persetujuan pada pidato itu. Namun, dia bangga pada film tersebut serta segala pencapaiannya dan tak mau mendistraksi tema penting film itu (lewat sikap politisnya),” ungkapnya dalam pernyataan resmi sebagaimana dikutip Deadline, Kamis (14/3/2024).
’’Orang-orang yang histeris dan mengkritik pidato itu adalah orang-orang yang menolak mengakui kekejaman di Gaza serta mengingat Holocaust untuk membenarkan kejahatan mereka,” tegasnya.
Stefanie Fox, executive director Jewish Voice for Peace, juga menilai pidato berani Grazer tepat sasaran. ’’Dia mewakili jumlah orang-orang Yahudi yang menghormati sejarah kami dengan bergabung bersama saudara kami di Palestina dalam perjuangan mereka akan kebebasan dan keadilan,” tegasnya.
Sementara itu, Richard Trank –produser “The Long Way Home”, film tentang korban Holocaust yang dinobatkan sebagai Film Dokumenter Terbaik Oscars 1998– mengkritik sikap Glazer.
’’Satu hal yang kutahu, para Yahudi di dunia marah dan jijik dengan apa yang dikatakan seorang pemenang Oscars tahun ini. Aku mengecam pria arogan ini, yang menyetarakan Yahudi Israel dengan Nazi,” tegasnya dalam kolom tamu di The Hollywood Reporter.
Hingga kemarin, Glazer maupun juru bicaranya tidak memberikan tanggapan seputar pidatonya yang dinilai kontroversial. Di acara, dia juga tidak singgah di press room. (fam/c6/ayi/jpg/zuk)