PT Semen Tonasa sendiri dikatakan, selama beberapa waktu terakhir telah mulai menggunakan bio massa yang berasal dari sekam padi, bonggol jagung, cangkang mete, dan tandan kosong sawit.
“Selain itu, perseroan juga telah menggunakan PLTS sebagai sumber energi alternatif, serta secara khusus menyiapkan fasilitas pada peralatan utama pabrik, untuk menerima hasil olahan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif melalui teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF),” paparnya.
Alfin melanjutkan, sejak tahun 2019 hingga tahun 2022, PT Semen tonasa telah menghemat energi sekitar 4.370 TJ dengan nilai penghematan biaya sekitar USD $16 juta. Inisiatif strategis ini juga turut membantu mereduksi CO2 atau karbon dioksida sebesar 435 kT.
“Atas upaya kuat PT Semen Tonasa dalam melakukan manajemen energi ini, perseroan berhasil mendapatkan penghargaan tingkat dunia yaitu Award of Excellence in Energy Management dari Clean Energy Ministerial pada tahun 2023 yang lalu, di mana hanya 2 perusahaan di seluruh dunia yang mendapatkan penghargaan ini, dan salah satunya adalah PT Semen Tonasa,” jelasnya, Rabu, 6 Maret.(fit)