BBC menyatakan bahwa lebih dari 60 siswa laki-laki dari sekolah pelatihan guru Ayotzinapa naik bus untuk menghadiri protes tahunan di Mexico City. Namun saat bus berangkat, para penumpang melihat penghalang jalan dan terjadi tembakan.
Polisi mengepung bus dan menyerang. Kemudian, 43 siswa menghilang dalam kekacauan yang terjadi. Menurut AP News, hanya tiga jenazah mereka yang teridentifikasi.
Putra Luz María Telumbre, Christian, menghilang bersama yang lainnya sembilan tahun lalu.
“Ini tidak seperti ketika seseorang meninggal dan Anda berkata, setidaknya saya tahu di mana mereka berada,” kata Telumbre kepada BBC dikutip dari Miami Herald.
BBC melaporkan bahwa empat tahun lalu, Telumbre dan suaminya menerima pecahan kaki kanan Christian yang beratnya hanya satu ons.
Dalam film dokumenter BBC, Disappeared: Mexico’s Missing 43, suami Telumbre mengatakan kepada media bahwa perjuangannya akan terus berlanjut selama dia belum mendapatkan jenazah putranya secara utuh.
Komisi kebenaran pemerintah pada tahun 2022 menyebutnya sebagai “kejahatan negara” dan menemukan bahwa otoritas lokal, negara bagian, dan federal bekerja sama dengan geng narkoba lokal yang tampaknya membunuh para pelajar dan membakar tubuh mereka, lapor AP News.
Hilangnya siswa tersebuttelah diprotes warga selama bertahun-tahun. Mereka menuntut untuk mengetahui apa yang terjadi pada siswa yang hilang tersebut.
AP News melaporkan protes yang terjadi pada bulan September 2023, di mana para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel dari satu hingga 43 saat berbaris di Mexico City. (amr)
