Para perempuan yang mengenakan hijab syar’i, juga tak ketinggalan. Meski hijab dan pakaian yang dikenakan berukuran besar, namun semangat untuk joging tidak luntur.
“Mulai joging di sini, baru lima bulan lalu. Saya datang hanya dua kali dalam sepekan saja,” ungkap Hasniar, perempuan 36 tahun.
Ia sedang duduk di pinggir lapangan, usai melakukan joging beberapa putaran. Menurutnya, Lapangan Unhas cukup ramai didatangi oleh berbagai kalangan. Ia pun merasa nyaman, meski banyak orang.
“Mungkin kalau saya joging di lingkungan rumah, orang-orang bakal heran. Apalagi saya pakaian begini (mengenakan hijab syar’i). Tidak enak juga kalau diperhatikan orang. Kalau di sini, orang tidak terlalu perhatikan kita. Mereka santai saja. Jadi saya nyaman joging di sini,” terang warga Daya ini.
Walaupun joging memiliki banyak manfaat, terdapat beberapa kelompok orang yang disarankan untuk berhati-hati, atau bahkan tidak disarankan untuk joging maupun berlari.
Sebagai contoh, individu yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai program joging. (*)
Penulis:
Putri Wulandari
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Makassar (UNM)