Tidak hanya itu, Bank Sentral juga harus menjaga agar cadangan devisa cukup untuk membiayai paling tidak 3 bulan impor. Menjaga posisi cadangan devisa pada angka yang aman dibandingkan dengan cadangan devisa negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Langkah ini bertujuan menjaga agar ekspektasi pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia selalu positif untuk menghindari capital outflow yang berdampak pada depresiasi nilai tukar Rupiah per Dollar AS. Depresiasi ekstrim nilai tukar akan membebani pelaku usaha dan pemerintah dalam pembayaran utang luar negeri yang jatuh tempo. (*)