MAKASSAR, FAJAR — Cahaya penuh warna terpancar di Kanal Social Space. Alunan musik merdu mengawali performance Liar di Luar Berkaraoke.
Kafe yang terletak di Jl Wijaya Kusuma, Kecamatan Rappocini, Makassar, itu menyajikan suasana berbeda pada Sabtu malam, 2 Maret 2024.
Dalam gelap malam, suara-suara mengiringi dentuman musik. “Boom… Boom… Put your hands up in the air….” Teriakan pengunjung makin memeriahkan suasana.
“Kusuka sekali join Liar di Luar Berkaraoke di Kanal Social Space. Karena saya bisa bebas jadi diriku sendiri. Musik yang dibawakan juga related dengan nuansaku. Jadi saya berasa bisa berinteraksi melalui musik,” ucap Muhammad Gilang Ramadhan, pengunjung rutin yang berusia 23 tahun itu.
“Yang kurasakan setelah join Liar di Luar Berkaraoke, seperti ada beban yang lepas perlahan, teriak dengan lantang, bergerak dengan bebas tanpa sekat mengikuti rinai yang tercipta. Kebahagiaanku setelah join, pasti meningkat. Karena vibesnya hanya ditemukan di sini,” tambah Mirna Rara, pengunjung yang akrab disapa Mirna (18).
“Tssst….”
Bunyi korek menyala menggetarkan kegelapan, membawa harapan akan sinar dalam malam yang gelap. Diiringi dengan teriakan juga jogetan di bawah lampu pijar warna yang seakan mengajak untuk disko.
Wanita 21 tahun yang kedua jemarinya menjepit rokok itu berbisik lirih. “Hanya di Liar di Luar Berkaraoke, saya bisa meluapkan emosiku. Apalagi lagu ‘Last Child’ itu relate sekali buat saya sebagai sarana pelampiasanku,” cuap Windi Nurul Fatona alias Winday.
Jalan Hidup
Liar di Luar Berkaraoke adalah sebuah band yang tercipta dari hasil dari iseng-iseng saja. Niat buat karaokean pakai “Spotify” dengan set up yang simpel. Tercetus nama yaitu “Pyur Berkaraoke”, yang awalnya hanya satu orang.