English English Indonesian Indonesian
oleh

Revitalisasi Mamminasata Multitafsir, Timbulkan Kecurigaan jika Jokowi Tak Serius

Janji manis itu tidak boleh membuat masyarakat terlena. Daya kritis tak boleh turun di Sulsel, khususnya jelang masa akhir jabatan presiden. Masyarakat juga harus bergerak aktif menyuarakan dan menagih janji-janji yang telah tersirat maupun tersurat selama masa kepemimpinan Jokowi.

Janji-janji pada akhir masa jabatan ini patut diwaspadai, hingga betul-butul ini sudah berbentuk operasional. Apalagi, masih sekadar janji lisan, yang mana dari pengalaman-pengalaman sebelumnya masyarakat sudah cukup banyak menyaksikan implikasi ganda dari lisan Jokowi sendiri.

“Pak Jokowi, kan, salah satu kebiasannya, pernyataan-pernyataan itu selalu berimplikasi ganda, sebelum betul-betul direalisasikan dalam bentuk kebijakan. Kalau sekadar janji masih harus diwaspadai sebelum berwujud ke dalam bentuk kebijakan operasional,” ujarnya.

Multiimplikasi

Sementara itu, Pakar Politik Unhas Prof Sukri Tamma juga melihat banyak implikasi dari pernyataan Jokowi ini.

“Pernyataan presiden itu memang bisa sangat multidimensi, banyak maknanya, bisa jadi memang itu sebuah pernyataan yang betul-betul diinginkan betul-betul dia ingin majukan, karena ada nilai strategis di sana,” ujarnya.

Sebaliknya, bisa jadi ini merupakan pesan pada masa akhir tujuh bulan kepemimpinan Jokowi untuk meletakkan tampuk legacy kepemimpinannya kepada penerusnya. Dalam hal ini menurut perhitungan sementara adalah Prabowo-Gibran.

“Apalagi, semangatnya, kan, meneruskan. Karena itu bisa jadi pesan ini disampaikan kepada mereka untuk mengambil tindak lanjut dari kebijakan itu sebagai kebijakan pembanguan lanjutan pemerintah,” sambungnya

News Feed