FAJAR, YERUSSALEM—Hamas mendesak warga Palestina pada hari Rabu untuk pawai menuju ke Masjid Al-Aqsa Yerusalem pada awal Ramadhan.
Seruan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tersebut menyusul komentar Presiden AS, Joe Biden, yang disiarkan pada hari Selasa, bahwa ada kesepakatan prinsip untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas selama Ramadhan.
Biden mengatakan dia berharap perjanjian semacam itu, yang menurut sebuah sumber juga akan memungkinkan lebih banyak bantuan ke daerah kantong Palestina yang dilanda bencana dan membebaskan tahanan Palestina, dapat diselesaikan pada tanggal 4 Maret, beberapa hari sebelum dimulainya bulan puasa.
Dikutip dari Dawn, Israel mengatakan akan mengizinkan salat tarawih Ramadhan di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Akan tetapi, mereka menetapkan batasan sesuai dengan apa yang mereka sebut sebagai kebutuhan keamanan.
Itu menimbulkan kemungkinan bentrokan jika banyak warga Palestina hadir dan perang Gaza masih berkecamuk.
“Ini adalah seruan kepada masyarakat kami di Yerusalem dan Tepi Barat untuk berbaris menuju Al Aqsa sejak hari pertama Ramadhan,” kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan televisi.
Hamas tegas dia menunjukkan fleksibilitas dalam pembicaraan dengan Israel tetapi pada saat yang sama siap untuk terus berperang.
“Adalah tugas negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil inisiatif untuk mematahkan konspirasi kelaparan di Gaza,” katanya, mengacu pada apa yang dikatakan warga Palestina sebagai kebijakan yang disengaja oleh Israel untuk menolak makanan bagi mereka.
