“Peralatan, logistik, makanan, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk memajukan kita tidak berfungsi, karena tentara telah menyerahkan segalanya kepada perusahaan swasta,” kata mantan jenderal tersebut.
Ia menceritakan situasi di Gaza. “Tidak ada yang segera memperbaiki tank-tank tersebut. Puluhan tank tertahan [di Gaza] menunggu untuk ditarik,” lanjutnya.
Media Israel kata dia sengaja diam mengenai hal ini. Itu kemungkinan besar untuk menjaga semangat di tengah meningkatnya kritik terhadap pemerintahan Netanyahu.
Israel mengatakan lebih dari 130 tawanan masih ditahan di Gaza oleh Hamas, beberapa di antaranya tewas. Banyak yang tewas dalam serangan udara Israel.
Brik menambahkan, dia bertemu dengan Netanyahu sebanyak enam kali sejak dimulainya perang.
“Dia mempunyai orang-orang yang sangat radikal dalam koalisi [pemerintahan] yang mengancamnya bahwa mereka akan membubarkan pemerintah jika dia tidak melakukan apa yang mereka inginkan,” katanya kepada Maariv.
Sayangnya kata dia, Netanyahu lebih mementingkan pemerintahannya daripada negara Israel sendiri. “Itulah masalah utama kami,” tegasnya.
Menurutnya, apa yang Netanyahu katakan kepadanya secara pribadi berbeda dari apa yang dia katakan di depan umum sehubungan dengan perang, dan menuduh bahwa Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perdana menteri.
“Dalam percakapan terakhir, bahkan ketika saya meyakinkan dia tentang apa yang akan saya sampaikan kepada Anda sekarang, ketika dia keluar, dia berbicara dalam bahasa yang berbeda. Karena dia terus-menerus diancam oleh Ben-Gvir, jika dia tidak melakukan ini dan itu. , dia akan membubarkan pemerintahannya, dan ketakutannya terhadap pembubaran pemerintah lebih besar daripada masalah keamanan yang harus dia tangani,” tandasnya. (amr)