English English Indonesian Indonesian
oleh

Pensiunan Jenderal Israel Ungkap Netanyahu Diancam untuk Berperang di Gaza Meski Tentara tidak Siap

FAJAR,  TEL AVIV—Fakta mengejutkan diungkap mantan jenderal Israel, Mayor Jenderal Itzhak Brik. Ia mengatakan, perang di Gaza dipaksakan.

Ada kekacauan di antara tentara Israel di Gaza. Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diancam untuk terus berperang oleh koalisi sayap kanannya.

Ia mengungkapkan bahwa tentara Israel menderita di Gaza di tengah kurangnya peralatan, dukungan logistik, dan bahkan makanan.

Mantan Mayor. Jenderal Itzhak Brik menyatakan bahwa dia memberi tahu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah tanggal 7 Oktober bahwa tentara belum siap berperang.

“Timnya tidak ingin dia mendengar kebenaran, jadi mereka menjauhkannya dari saya. Saya katakan kepadanya bahwa tentara belum siap untuk segera berperang, karena ada tentara yang tidak berlatih selama lima tahun dan kekurangan peralatan,” kata Brik kepada surat kabar Ibrani Maariv, dalam komentarnya yang diterbitkan pada hari Sabtu dikutip dari The New Arab.

Militer Israel membom Jalur Gaza sejak 7 Oktober setelah serangan mendadak Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan. Kelompok pejuang Palestina itu juga menyandera 250 orang.

Hamas mengatakan serangan itu adalah bentuk pembelaan diri setelah puluhan tahun pengepungan Israel di Gaza dan pendudukan wilayah Palestina.

Serangan udara dan darat Israel yang kejam di Gaza sejak saat itu telah menewaskan hampir 30.000 orang, sebagian besar warga sipil, dan telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

“Sejak 7 Oktober, saya telah menerima banyak pertanyaan dari tentara,” kata Brik kepada Maariv, seraya menambahkan bahwa “kekacauan besar” di barisan tentara Israel di Gaza tidak dibicarakan.

News Feed