”Masih banyak TPS yang tidak ramah disabilitas dan kelompok rentan lannya. Ada 43,8 persen TPS di Sulsel yang ada didisabiliasnya, mulai tuna netra, tuna daksa, tuna rungu, tuna grahita dan lansia. Belum ada alat bantu di sana, utamanya tunanetra sensorik yang menggunakan hak pilihnya,” jelasnya.
Kata Salma, bantuan yang diberikan hanya bilik yang lebih rendah untuk tuna daksa. Serta pendamping dari keluarga dan orang yang diminta, bahkan tanpa menggunakan surat. Hal ini dinilai bisa memberikan indikasi intervensi atas hak memilih setiap orang yang rahasia dan bebas tanpa tekanan.
Selanjutnya, hasil pemantau mereka juga memperlihatkan kisaran 70-80 surat suara tidak digunakan. Bahkan setelah proses perhitungan suara, terdapat 23,5 persen selisih jumlah surat suara awal yang diterima dan yang digunakan.
”Di TPS 013 Bontoala, Pallangga, Gowa, ada perbedaan jumlah antara data daftar hadir pemilih dan jumlah suara. Jadi KPPS menghitung dan mengecek ulang daftar hadir,” ujarnya. (wid)