FAJAR, SAFED—Sembilan orang, tujuh di antaranya warga sipil, tewas pada hari Rabu dalam serangan Israel di Lebanon selatan. Sementara tentara Israel mengatakan mereka kehilangan seorang tentara dalam tembakan roket lintas batas.
Jumlah korban tewas warga sipil ini adalah yang terburuk dalam satu hari di Lebanon sejak permusuhan lintas batas dimulai pada bulan Oktober setelah serangan Hamas yang memicu perang di Gaza.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas antara Israel dan kelompok militan Hizbullah.
Pada Rabu malam, empat warga sipil dari keluarga yang sama termasuk dua wanita tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di kota Nabatiyeh, kata sumber keamanan Lebanon kepada AFP.
“Penghuni apartemen yang menjadi sasaran tidak memiliki hubungan dengan Hizbullah,” tambah sumber tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Sebelumnya, Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah Lebanon mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di Sawwaneh, Lebanon selatan.
Serangan Israel menewaskan tiga anggota keluarga yang sama, mengidentifikasi mereka sebagai seorang wanita Suriah dan anaknya, berusia dua tahun, dan anak tirinya, 13 tahun.
Badan tersebut mengatakan serangan Israel lainnya yang menargetkan desa Adshit menewaskan satu orang, yang diumumkan Hizbullah sebagai salah satu pejuangnya, dan melukai 10 lainnya, menghancurkan sebuah bangunan dan menyebabkan kerusakan signifikan di dekatnya.