CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan pada hari Senin bahwa perusahaannya melihat penjualan yang lebih lemah di Timur Tengah dan negara-negara mayoritas Muslim, seperti Malaysia dan Indonesia, sebagai dampaknya.
Perancis, yang memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa, juga mengalami penurunan penjualan, meskipun para eksekutif mengatakan penurunan harga juga berkontribusi terhadap penurunan permintaan.
McDonald’s tidak memperkirakan penjualannya di Timur Tengah akan pulih sampai perang berakhir.
“Dampak perang terhadap bisnis lokal para pewaralaba ini mengecewakan dan tidak berdasar,” kata Kempczinski kepada para analis melalui telepon konferensi perusahaan tersebut.
Berbeda dengan Starbucks, McDonald’s tidak mencatat dampak apa pun terhadap penjualannya di AS.
Selain McDonald’s dan Starbucks, beberapa aktivis juga menyerukan boikot terhadap Domino’s Pizza, Papa John’s, Restaurant Brands International’s, Burger King and Yum Brands’, dan Pizza Hut.
Yum Brands dijadwalkan untuk melaporkan hasil kuartalannya pada hari Rabu, sementara Restaurant Brands dijadwalkan untuk merilis pendapatannya pada 13 Februari. Domino’s dan Papa John’s diperkirakan tidak akan merilis pendapatan kuartal keempat mereka hingga akhir bulan. (amr)