PALOPO, FAJAR– Revitalisasi Stadion Lagaligo Kota Palopo menyeberang tahun. Proyek itu menelan anggaran Rp19,1 miliar dalam APBD.
Tenaga Teknis Proyek Revitalisasi Stadion Lagaligo, Suhady Wibowo mengatakan kemampuan keuangan jadi kendala. Yang telah dibayarkan pemkot kepada pihaknya tidak sesuai perjanjian kontrak.
“Jadi kami ini bekerja sudah 70 persen, tapi ketika kami mengajukan termin 50 persen, ini belum ada pencairan dana. Memang sudah ada pencarian, tapi baru sekitar 30 persen,” tuturnya, Jumat, 2 Februari.
Pihaknya meminta adendum penambahan waktu, karena pembelian material bahan-bahan seperti plafon, pipa, dan beton, sempat terkendala masalah keuangan ini. Sistem pemesanan material menggunakan sistem preorder (PO).
Begitu pesanan habis, PO sebelumnya belum terbayar. Lantaran kontraktor tidak ada uang, proyek terhenti dulu. Yang diutamakan adalah gaji buruh dan tukang lantaran tidak bisa ditunda.
“Di toko, utang kami juga menumpuk sehingga toko tidak memberikan barang,” ungkap Suhady.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palopo, Harianto, menjelaskan kendala yang dihadapi para kontraktor adalah terkait dengan keuangan, sehingga sangat memengaruhi akselerasi progres di lapangan.
Seharusnya sebelum perencanaan, anggaran sudah ada, namun tidak demikian dalam proyek ini. “Terkait penganggaran ini bukan Dinas PUPR, tetapi ada di teman-teman pengelolah keuangan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD),” katanya
Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Dinas PUPR Palopo, Ibnurus, mengatakan proyek ini mulai dikerjakan pada 1 Agustus 2023 sampai 150 hari kalender. Proyek ini dikerjakan PT Kanza Sejahtera.
(bso/zuk)