English English Indonesian Indonesian
oleh

Harga Pupuk Subsidi Melonjak Rp180 Ribu Per Sak

BONE, FAJAR-Petani terus terhambat pupuk subsidi. Tak ada solusi paripurna mereka dapatkan.

Sejumlah kelompok tani di Bone mengeluhkan situasi itu. Jika pun ada pupuk subsidi, harganya cukup tinggi karena telah dinaikkan oleh pedagang. Janji Menteri Pertanian Amran Sulaiman rupanya belum terealisasi.

Dalam lawatannya ke kampung ke Bone beberapa waktu lalu, Amran menjamin masalah-masalah petani ini teratasi. Apalagi sudah ada tambahan subsidi dari APBN sebesar Rp14 triliun.

Amran telah menekankan agar distribusi harus lancar, serta mengancam pihak-pihak yang memainkan stok dan harga pupuk subsidi. Sayangnya kenyataan di lapangan masih tak sesuai harapan.

Kepala desa masih menerima sejumlah keluhan petani. Seperti halnya di Desa Samaenre, Kecamatan Bengo.

“Ada kelompok tani yang datang ke kita, dan mereka mengeluhkan jatah pupuk subsidi yang mereka terima, mereka mengeluhkan hanya dijatah 59 kg per hektare dan per kebun itu 5 kg per hektarenya,” kata Kepala Desa Samaenre, Syamsuddin, kemarin.

Jumlah ini disebutnya sangat kurang dan tidak bisa menyuplai seluruh lahan. Ini perlu segera diselesaikan, apalagi sudah ada instruksi dari menteri saat melawat ke Bumi Arung Palakka.

Kepala Desa Lamoncong, Kecamatan Bontocani, Andi Justang juga melaporkan kondisi yang sama. Ia membenarkan adanya sejumlah keluhan dari petani kepada pihaknya terkait masalah pupuk ini.

“Mereka datang mengeluh, mereka bilang susah pupuk, tidak ada yang masuk. Jadi susah, langka memang pupuk sekarang,” ujar Justang.

Tak hanya itu, kalaupun ada pupuk subsidi yang mereka temukan, harganya dilaporkan mencapai Rp165 ribu bahkan ada yang sampai Rp180 ribu per sak.

News Feed