FAJAR, MAKASSAR-Bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza terus disalurkan Palang Merah Indonesia (PMI). Kali ini Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza mendistribusikan paket kebersihan (hygiene kits) ke sejumlah warga Gaza yang mengungsi ke Kairo, Mesir dan menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Ketua Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza, Arifin Muh Hadi yang saat ini berada di Kairo Mesir menjelaskan, salah satu kebutuhan yang mendesak saat ini adalah hygiene kits untuk para pengungsi Gaza
“Hygiene kits ini diperlukan setiap orang untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya sehari-hari. Sementara ini mereka (warga Gaza di Mesir) tidak punya uang sama sekali untuk membeli kebutuhan kebersihan, mandi,cuci dan kakus,” terang Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza, Arifin Muh Hadi, melalui keterangannya, Sabtu (3/2).
Oleh karena itulah, mereka berinisiasi membeli paket ini daripasar lokal di Kairo.
“Ini adalah bagian dari proteksi untuk memastikan setiap orang mendapatkan akses kebutuhannya dan mendorong mereka untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” sambung Arifin
Adapun Hygiene Kits yang diberikan berisi handuk, sikat gigi, pasta gigi, sandal, sabun mandi, sabun cuci, sampo, tissue dan lain-lain.
Sementara itu, Ridwan S Carman, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI yang juga berada di Kairo menambahkan, pendistribusian hygiene kits untuk paket keluarga ini dilakukan secara
langsung bagi warga pengungsi Gaza yang ada di Mesir.
Selain itu pihaknya juga mendistribusikan kepada para pasien trauma yang saat ini masih dirawat di
Ruma Sakit di Kairo
Saat ini, menurut catatan dari Bulan Sabit Merah Mesir, jumlah pengungsi dari Gaza yang masuk ke Mesir sampai dengan saat ini lebih dari 9 ribu orang.
Sejumlah pasien trauma, baik patah tulang maupun luka berat, yang mendapatkan perawatan dari sejumlah rumah sakit di Kairo sebanyak lebih dari 450 orang.
Kondisi konflik yang terus berlanjut di Gaza menyebabkan penderitaan yang luar biasa dan mendorong peningkatan kerentanan terhadap kesehatannya.
Fungsi dan akses pelayanan kesehatan terganggu. Bencana kesehatan masyarakat berkembang pesat di Gaza dengan tingginya tingkat kematian dan cedera akibat kekerasan, pengungsian massal, kepadatan penduduk,gangguan besar dan disfungsi sistem kesehatan, serta kerusakan infrastruktur air dan sanitasi.
Penyebab stres yang parah terhadap
kesehatan mental memengaruhi seluruh populasi, termasuk pemboman dan pengepungan.
Merujuk pada data Sitrep (situation report) yang dirilis oleh WHO per 23 Desember 2023 menunjukan bahwa sebanyak 20.057 jiwa korban meninggal, 70% nya adalah perempuan dan anak-anak. Jumlah korban cidera dan luka-luka mencapai 53.320 jiwa. Dari 36 Jumlah rumah sakit, hanya sembilan
rumah sakit yang berfungsi, namun belum normal kondisinya. (*)