English English Indonesian Indonesian
oleh

Pemimpin Negara (Kota) yang Ideal Menurut Politeia

Oleh: Wahyuddin Ph.D, Staf Pengajar FIB-UNHAS

Politeia (Republik) merupakan sebuah traktat filsafat klasik yang ditulis oleh Plato sekitar abad ke 4 SM. Kata Polis sebagai akar katanya dapat dimaknai sebagai sebuah Negara (Kota) sebagai konteks situasi Yunani klasik. Meskipun perkembangan politik global telah berkembang jauh lebih kompleks, dari pemikiran yang dikandungnya masih memiliki relevansi untuk situasi kita hari ini.

Tiga Jenis Negara (Kota)

Plato melihat manusia dan negara-kota sejajar. Pandangannya tentang negara-kota berangkat dari pemahamannya tentang manusia. Menurutnya, seorang individu secara esensial terbagi atas tiga bagian ; (1) perut ke bawah (2) dan (3) kepala. Bagian pertama secara simbolik menunjukkan manusia yang secara alamiah (phusis) berkarakter pencari kesenangan indrawi, manusia tipe kedua cenderung mencari harga diri, kehormatan  sedangkan manusia ketiga menunjuk pada manusia yang tergila-gila pada pengetahuan, kebijaksanaan. Karakter ini terefleksi pada komposisi strata sosial di masyarakat.

Manusia jenis pertama terepresentasi pada pedagang, petani dll, manusia kedua terepresentasi pada tentara, polisi dan profesi sejenisnya sementara manusia jenis ketiga terepresentasi pada filsuf, pemikir, ilmuwan dll. Masing-masing orang terlahir dengan phusis berbeda-beda dimana ketika di dunia, mereka seharusnya bekerja sesuai bakat alamiah tersebut agar tercipta sebuah tatanan negara atau kota yang baik dan adil.

Pada tahap awal, secara hipotetik, sebuah kota merupakan sebuah kota yang ideal karena semua orang bekerja sesuai bakat alamiah masing-masing sehingga kebutuhan dasar manusia di kota tersebut tercukupi. Dalam situasi ini, kota tidak membutuhkan satu pemerintahan karena semua berjalan secara alamiah. Namun krisis mulai muncul ketika ada individu tertentu yang menginginkan hal yang lebih demi mencapai kesenangannya (pleasure). Mulailah kota menjadi tidak aman sehingga butuh ada semacam penjaga kota. Karenanya dibentuklah sebuah negara-kota yang harus dipimpin seorang yang kuat dan ditakuti. Individu-individu dengan phusis yang sesuai dididik untuk menjadi penjaga – patriot bagi negara-kota tersebut.

News Feed