FAJAR, MAKASSAR — Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Ahmad Yani sangat mendukung peluang kerjasama guna mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Sulsel, khususnya di daerah Bira-Taka Bonerate.
Hal ini terlihat pada rapat yang dipimpin oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel dihadiri oleh Pejabat Pemkab Bulukumba dan Selayar, Sekkab Selayar, Kepala Bappelitbangda Selayar, serta Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Selayar. Selain itu rapat juga dihadiri sejumlah pejabat dari Pemprov Sulsel, Kepala Badan Promosi Sulsel, serta tim dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pada Selasa, 30 Januari 2024.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Arafah mengatakan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin memilih Bira dan Taka Bonerate karena keduanya memiliki nilai simbolik dalam kekayaan wisata dan budaya maritim dunia.
Bira dikenal sebagai satu-satunya pembuat perahu phinisi di dunia, sementara Taka Bonerate memiliki status sebagai atol terbesar ketiga di dunia.
“Keduanya dipandang sebagai situs yang memiliki daya tarik wisata unik,” ujar Arafah.
Senior Manager Operasional The Golo Mori ITDC, I Dewa Gede A Pemayun menjelaskan, KEK Bira-Taka Bonerate dikejar untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi terbaik di dunia, mendukung upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dan eksplorasi lebih lanjut. Pengembangan KEK ini, diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing daerah.
Dalam pelaksanaannya, KEK Sulsel akan didukung oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang telah membuktikan track record-nya dalam pengembangan KEK Mandalika, Nusa Dua Bali, dan Labuan Bajo.