FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pakar Komunikasi Politik Unhas, Hasrullah menyebut perlunya mendorong partisipasi publik dalam pengawalan Pemilu 2024. Semua elemen, khususnya kalangan kampus perlu risau untuk menyelematkan pesta demokrasi 14 Februari nanti.
Menurut dia, jika semua pihak berpangku tangan, maka ada ancaman besar rusaknya demokrasi kita yang diperjuangkan dengan susah payah oleh semua aktivis 98. Dengan demikian, dia berharap komponen-komponen pro demokrasi harus mengambil peran.
“Jangan kita biarkan ini, politik liar tanpa terkendali dengan berbagai caranya,”ucap Hasrullah, Sabtu, 27 Januari.
Hanya saja, kata Hasrullah, memang butuh keinginan yang kuat dari semua pihak karena tidak bisa dipungkiri, tingkah laku apapun yang dilakukan masyarakat, apalagi terkait dengan politik akan terpantau dan ada risiko yang bisa di hadapi.
Kendati begitu, bukan berarti kita semua berpangku tangan, lalu hanya bisa menjadi penonton sambil melihat demokrasi rusak. “Kondisi saat ini menyedihkan, politik bebas bergulir tanpa ada pengawasan,” jelasnya.
Bagi Hasrullah, penggiat demokrasi harus bangkit, memainkan perannya. Jangan terbawa dengan situasi saat ini dimana medsos menjadi primadona. Sebab, kalau hal ini tidak dihentikan, pada akhirnya, segala tindakan yang merusak demokrasi, hanya jadi mainan konten di medsos saja.
Senada dengan hal tersebut, Adi Suryadi Culla mengatakan, penyebaran hoaks harus segera ditangkal dengan membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan pengawasan. Publik harus ikut memantau berjalannya pesta demokrasi ini agar bisa sesuai yang diharapkan.