JAKARTA, FAJAR – Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar forum ilmiah Annual Internatioal Conference on Islamic Studies (AICIS). Tema besar yang diusung kali ini, memiliki misi respon terhadap krisis perdamaian di Palestina dan Ukraina.
Pada tahapan call for paper, panitia melaporkan dibanjiri usulan karya ilmiah dari penjuru dunia.
AICIS ke-23 tahun ini bakal digelar di UIN Walisongo Semarang, Kamis-Minggu, 1-4 Februari 2024. Hingga kemarin (24/1) panitia melaporkan sudah ada hampir 2.000 judul paper yang masuk pada tahapan call for paper.
Ilmuwan yang mengirim paper di antaranya dari Afghanistan, Armenia, Mesir, Indonesia, Irak, Malaysia, Moroko, Nigeria, Pakistan, dan Sri Lanka.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan AICIS kali ini, mengangkat tema “Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues”.
Bersamaan itu ada tujuh sub tema yang akan didiskusikan oleh para akademisi kajian keislaman, dalam dan luar negeri.
Pejabat yang akrab disapa Dhani itu menyatakan bahwa tema AICIS 2024 diangkat sebagai respons terhadap adanya krisis kemanusiaan global.
Krisis ini di antaranya terjadi di beberapa belahan dunia, seperti di Timur Tengah dan Ukraina.
“Tema AICIS kali ini sangat menarik karena mengangkat tema tentang meredefinisi peran agama dalam krisis kemanusiaan global,” katanya.
Menurut dia, pemikiran dan paparan hasil-hasil penelitian para akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia yang lebih baik. Khususnya untuk perdamaian di negara-negara yang masih diliputi peperangan.