CEO Chad McGehee, pindah ke UEA sekitar 14 tahun yang lalu sebagai karyawan perusahaan teknologi AS, IBM, dan ikut mendirikan Balmaghie pada tahun 2018. Ia menjalin ikatan dengan mitra bisnisnya karena kekecewaan mereka terhadap pilihan bir yang terbatas di negara tersebut.
“Kami memulai perusahaan ini agar kami dapat minum lebih baik di sini,” kata McGehee, penduduk asli negara bagian Louisiana, AS.
Perusahaan ini membuka pabrik pembuatan bir, serta penyulingan gin dan whisky, di negara bagian Pennsylvania, AS, dan menciptakan rasa yang menurut mereka akan menarik bagi ekspatriat di Teluk: pale ale, Pilsner ala Ceko dan Jerman, stout, dan lager.
Perusahaan ini mulai menjual bir di UEA pada 2019, dan minuman beralkohol baru-baru ini. Side Hustle juga membuat Hard Seltzer , yang menurut Mc Gehee populer di UEA meskipun popularitas hard seltzer memudar di Amerika Serikat.
Sejak negara tersebut berdiri pada 1971, UEA sangat membatasi alkohol, walaupun Emirat mempertahankan tingkat pelarangan yang berbeda-beda. Selama beberapa dekade, UEA sudah menjadi tujuan komersial dan wisata utama, sebagian sebab peraturan yang kurang tepat mengenai konsumsi alkohol. (jpg/zuk)