FAJAR, MAKASSAR-Subhan Djaya Mappaturung, seorang anak guru asal Takalar, tengah membidik kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sulsel 1. Dalam upayanya meraih dukungan, Subhan mengandalkan tiga basis utama, yaitu Makassar, Gowa, dan Takalar.
Dengan 27 tahun pengalaman di Kalla Group, dia yakin jaringan karyawan di perusahaannya, yang berjumlah sekitar 6 ribu orang, akan menjadi modal penting dalam perjuangannya.
Perjalanan Subhan ke PKS dimulai saat ia diajak untuk maju di dapil Sulsel 1 pada Agustus 2023. Pendekatan langsung dari Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid, serta restu dari HM Jusuf Kalla, memberikan Subhan dorongan untuk memajukan misinya, terutama dalam mengawal program pendidikan.
“Saya diharap bisa mengaet pemilih di luar kader PKS,” ungkap Subhan, yang saat ini menjabat sebagai Chief Corporate Secretary, Legal & Marketing Officer KALLA, Jumat, 12 Januari 2024.
Dengan latar belakang pengalamannya ini, dia yakin mampu membawa kontribusi positif dalam memajukan sektor pendidikan melalui jalur legislatif. Perbaikan pendidikan adalah fondasi kehidupan yang lebih baik, dan pendidikan harus diperjuangkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam dunia akademik, Subhan juga aktif sebagai dosen dan pernah menjadi bagian dari komisioner KPID Sulsel. Sebagai alumnus FISIP Universitas Gadjah Mada, dia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar doktor dari Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Publik di Universitas Hasanuddin.
“Saya ingin PKS mendapatkan kursi di Dapil Sulsel 1,” tegas caleg PKS nomor urut 3 ini. Ditambah lagi, berdasarkan hasil survei internal partainya yang menunjukkan optimisme meraih kursi ketiga di dapil tersebut.
Sebelumnya juga dukungan datang dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sulsel. Ketua DPD KSPSI Sulsel, Abdul Muis, menyatakan komitmen penuh untuk memberikan dukungan kepada Subhan Djaya Mappaturung dalam Pemilu 2024. Para buruh mengapresiasi track record Subhan sebagai pekerja berani dengan komitmen kuat.
Buruh dan pekarja kata dia punya kesamaan garis perjuangan yakni menyejahterahkan buruh dan agar benar-benar dapat terlindungi. “Saya dianggap bisa merepresentasikan apa yang menjadi keresahan kita selama ini,” katanya. (*/)