FAJAR, MAKASSAR-Debat ketiga Pilpres menjadi panggung bagi Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo untuk beradu gagasan mengenai pertahanan, keamanan, politik luar negeri, globalisasi, hubungan internasional, dan geopolitik. Debat ini disiarkan langsung oleh KPU RI. Debat diselenggarakan KPU di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Salah satu politikus yang memberikan tanggapan terhadap debat ini adalah Alvian Anjar Javanica dari Partai Gelora. Menanggapi komentar Anies Baswedan terkait belanja alutsista bekas, ia mengemukakan pandangannya.
Menurutnya, Anies sebagai pengamat yang memiliki pandangan, sedangkan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan adalah pelaku yang memiliki pengalaman. Saat Anies menyoroti keberlanjutan teknologi dalam alutsista bekas, yang menurutnya masih fungsional untuk beberapa puluh tahun ke depan.
Dengan keterbatasan anggaran, Alvian berpendapat bahwa membeli alutsista baru dapat membebani keuangan negara, sehingga pemilihan yang rasional adalah memanfaatkan alutsista yang masih dapat beroperasi.
Mengenai tanah ratusan hektare yang menjadi perbincangan, Alvian mengajak untuk tidak merendahkan atau membandingkan kekayaan pribadi Prabowo dengan kondisi masyarakat miskin. Ia mengingatkan, Prabowo sebelumnya adalah seorang pebisnis dan memiliki hak untuk memiliki aset yang tinggi. Menurutnya, seorang pemimpin seharusnya dinilai bukan dari kekayaannya, tetapi dari kemampuan kepemimpinan dan dedikasinya untuk rakyat.
Alvian juga memberikan pandangan mengenai Food Estate yang masih dalam tahap persiapan. Ia menekankan, hasilnya akan terlihat dalam 10 hingga 15 tahun ke depan, dan mengajak masyarakat untuk tidak terlalu cepat menghakimi proyek tersebut.
Terakhir, Alvian menanggapi tudingan Anies tentang serangan siber dengan menyoroti bahwa hampir semua kementerian pernah mengalami serangan hacker. Ia menyampaikan perlunya pembentukan divisi polisi siber di setiap instansi sebagai langkah preventif. (bso/*)
