FAJAR, PANGKEP– Komisioner KPU Pangkep angkat bicara usai dinilai menutup-nutupi peliputan di Gudang Logistik KPU Kabupaten Pangkep terhadap wartawan yang bertugas.
Komisioner KPU Pangkep, Saiful Mujib membenarkan telah mengeluarkan kalimat “Jangan di sini ada wartawan”. Namun, menurutnya itu disampaikan untuk prosesi simulasi peliputan kertas suara, lantaran tempatnya yang tidak tepat.
“Benar, bahwa saya berkata, jangan disini ada wartawan. Kenapa begitu, karena saya menganggap memperagakan cara melipat kertas surat suara dilakukan di tempat yang tidak tepat,” tulisnya.
Ia juga menjelaskan bahwa, agenda itu berlangsung di teras gudang logistik KPU Pangkep, disebut untuk memberikan pengarahan kepada petugas pelipat surat suara, sekaligus mengecek kesiapan petugas.
“Rencananya pelipatan kertas surat suara di lantai dua gedung yang kami sewa untuk menyimpan logistik, akan dimulai esok hari, dengan melibatkan sekitar 200 orang petugas,” katanya.
Lebih lanjut, Mujib sapannya mengungkap bahwa pertama, terkait simulasi yang disampaikan menyebut simulasi dibatalkan ia menilai itu hanya bias semata.
“Jangan sampai menjadi bias, simulasi apa yang dimaksud? Kalau disebut simulasi tersebut adalah memperagakan cara melipat, iya, memang rencananya akan kami sampaikan ke para petugas pelipat kertas surat suara,” katanya.
Kedua ia jelaskan bahwa, agenda itu merupakan penjelasan terkait tata tertib dan meninjau kesiapan petugas pelipat kertas surat suara.
“Hanya saja kami akui, ada miskomunikasi internal terkait waktu peragaan, yang semestinya besok, di depan para petugas di dalam gedung lantai dua,” sebutnya.
Ketiga katanya, ada tata tertib bagi petugas pelipat kertas surat suara yang harus dipatuhi.
“Salah satunya tidak boleh mendokumentasikan surat suara dan bahkan kegiatan pelipatan. Acara kemarin baru pengarahan dan pembacaan tata tertib, dihadiri wartawan SCTV dan INews. Pelipatan kertas surat suara belum dilakukan, apalagi pertemuan masih dilakukan di ruang terbuka, di teras gudang logistik,” bebernya.
Ia juga menyebut bahwa, saat salah satu anggotanya mau membuka surat suara, sebagai contoh untuk keperluan peragaan cara melipat.
“Saya sampaikan ke anggota, bahwa jangan di sini, di teras, apalagi ada wartawan. Sepertinya kata-kata ini yang memicu dan membuat wartawan tersebut, menilai komentar saya secara subjektif, lalu membuat komentar ke wartawan lain yang kemudian diangkat di media. Kami tidak pernah berpikir untuk melarang awak media meliput kegiatan kami di KPU,” paparnya. (fit/*)