MAKASSAR, FAJAR — Pesta demokrasi atau pemilihan umum 2024 sudah dekat. Diharapkan pertumbuhan ekonomi tetap stabil dimasa transisi.
Namun, jika pesta demokrasi ini disertai dengan ketidakpastian politik, ketegangan, atau ketidakpuasan yang signifikan, dapat muncul dampak negatif terhadap pasar keuangan dan investasi.
Gejolak politik dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan pelaku bisnis dan konsumen, yang mungkin menghambat investasi dan aktivitas ekonomi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel Suhardi berharap agar proses demokrasi ini atau hasil dari pemilu di 2024 berjalan sukses, damai, dan kondusif. Dua perhelatan besar, Pilpres dan Pileg dalam satu kesatuan Pemilu, diharapkan baik timses maupun antar peserta tidak menimbulkan gesekan dan tidak mengganggu ekonomi dan dunia investasi.
“Sangat benar bahwa stabilitas sangat penting untuk menjaga ekonomi tetap tumbuh setelah dihantam wabah tiga tahun terakhir. Proses politik sangat menentukan, terutama di sektor makro dan investasi,” ucapnya.
Suhardi menegaskan agar pemerintah tetap memastikan stabilitas harga dan kondisi politik yang kondusif agar pemilu berdampak positif sekaligus tidak menghambat aktivitas ekonomi.
“Siapapun yang menang dan kalah mesti merayakan pesta demokrasi yang telah berjalan baik nantinya tanpa ada gesekan. Sehingga respons positif investor akan terus mendongkrak perekonomian dan stabilitas politik, sosial, dan ekonomi juga terjaga serta meningkat,” tegasnya.
Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama Usaha DPD REI Sulsel Abdul Salam mengatakan bahwa Ini yang sangat diharapkan ke depan terhadap pemimpin yang baru, siapa pun yang terpilih.