English English Indonesian Indonesian
oleh

Peningkatan Kualitas Produksi dan Daya Saing Tenun IRT Melalui Perolehan Hak Kekayaan Intelektual

Setelah melihat hasil produksi tenun Ibu-Ibu Rumah Tangga Desa Balla jika diperbandingkan dengan hasil tenun daerah lain sangat jauh berbeda dari segi kualitas hasil tenun, baik dari kerapatan kain maupun pewarnaan. Selain itu, motif-motif hasil kain tenun Ibu-Ibu Rumah Tangga masih tidak kontemporer hal ini menjadi salah satu penyebab hasil tenun Ibu-Ibu Rumah Tangga yang dititipkan di toko-toko kain, hanya terjual rata-rata 2 pcs per bulan dengan harga satuan Rp.150.000. yang menjadi permasalahan yaitu keterbatasan biaya produksi, keterbatasan kreativitas dalam membuat motif yang kontemporer dan menarik, kurangnya informasi tentang alat tenun modern, kurangnya pengetahuan pengelolaan manajemen keuangan dan pemasaran, kurangnya pengetahuan tentang perolehan Kekayaan Intelektual terhadap produk tenun yang berimplikasi terhadap perlindungan hukum dan peningkatan daya saing dan juga kurangnya pengetahuan tentang pentingnya komunitas kelompok untuk mengasah bakat dan mendukung solusi percepatan pemasaran.

Mitra kedua yaitu Bumdes desa Balla Tumuka, yang mana Bumdes tersebut merupakan bangunan tidak permanen, Bumdes ini beroperasi layaknya Toko kelontong. Adapun jumlah total produk yang terjual per harinya di Bumdes diperkirakan berjumlah 100 ribu rupiah sampai 200 ribu rupiah, dengan keuntungan per produk yang dijual dari masyarakat yang menitipkan produk ke Bumdes adalah 10ribu/produk. Bumdes Desa Balla Tumuka tidak mempunyai produksi produk sendiri untuk dipasarkan, mereka hanya menjual produk yang dititipkan di Bumdes oleh masyarakat sekitar. Dan kegiatan ini di danai oleh DRTPMl melalui kompetisi nasionl program kosabangsa. (*)

News Feed