Bahkan lebih dari itu, peserta tersebut bersedia untuk mewakafkan sebagian dari santunan asuransinya untuk membangun fasilitas pendidikan yaitu sekolah berbasis pesantren. Peserta tertarik dengan wakaf karena ia menginginkan langkah yang ia ambil bukan hanya menjadi solusi proteksi bagi keluarganya namun juga menjadi berkah untuk sesama.
Dua tahun setelah menjadi peserta Prudential Syariah, ia meninggal dunia. Ilham membantu proses klaim tersebut dan meneruskan amanah berupa Rp200 juta dana tunai wakaf ke salah satu pesantren. Keluarga dari peserta tersebut sangat berterima kasih kepada Ilham, dan merasakan manfaat dari Santunan Asuransi yang digunakan untuk melanjutkan hidup dan mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Cerita inspiratif Ilham dalam membantu pesertanya juga datang dari berbagai segmen. Mulai dari masyarakat yang tinggal di pedesaan hingga pejabat daerah.
Ia membantu melayani seorang pejabat daerah yang mengalami kecelakaan, dan peserta tersebut merasa terbantu dengan klaim dari Prudential Syariah. Ia fokus menjalani penyembuhan tanpa memikirkan biaya perawatan di rumah sakit.
Ada juga cerita dari keluarga yang merasa terbantu oleh Ilham ketika di masa pandemi. Salah satu peserta meninggal dunia karena Covid-19 dan Ilham membantu mencairkan klaim yang hampir mencapai Rp500 juta untuk keluarga peserta, serta pembebasan polis asuransi kedua anak dan istri peserta. Bentuk amanah ini yang akan selalu dijalankan oleh Ilham sepenuh hati kepada para pesertanya.
Ilham meyakini dengan prinsip “Syariah untuk Semua”, di mana asuransi syariah tidak hanya untuk muslim tetapi untuk semua kalangan dan inklusif, akan terus membawa keberkahan di setiap kehidupan hingga masa depan. Hal ini sejalan dengan misi Prudential Syariah membantu masyarakat mendapatkan yang terbaik, meraih keberkahan di setiap tahapan kehidupan. (adi)