Zenzi Suhadi, Direktur Eksekutif WALHI yang hadir pada konferensi ini, dalam sambutanya menyampaikan bahwa seluruh orang muda yang berkumpul datang dengan membawa berbagai macam persoalan dari daerahnya namun dengan keresahan yang sama, masa depan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam di Indonesia.
Lebih lanjut zenzi berpesan kepada siapapun calon presiden yang terpilih. “Ketika ada orang muda bicara lantang menolak regulasi, menolak kebijakan, janganlah dipenjara. Karena jika kita ingin mewujudkan keadilan di suatu negara, sumber paling sahih, referensi paling valid dari kata keadilan itu dari orang muda yang merasakan ketidakadilan. Dari sanalah kita meresapi penindasan, dari sanalah kita merasa seperti apa mewujudkan keadilan.”
Sementara Anies Baswedan yang diberikan kesempatan menanggapi pembacaan Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia, menyambut baik kegiatan ini dan menilai bahwa suara orang muda sangat penting untuk mewujudkan Indonesia kepada jalurnya, yaitu menghadirkan keadilan sosial.
“Semua orang yang hadir di sini sesungguhnya tidak memiliki tanggung jawab untuk mengurusi eksosistem, ekologi dan lingkungan. Karena itu adalah tanggung jawab pemerintah, tapi Anda semua memilih untuk mengambil tanggung jawab moral.” Ungkap Anies Baswedan.
Pembacaan Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia diwakili oleh 8 orang perwakilan dari berbagai latar. Mereka adalah Ahmad sebagai orang muda pesisir, Aji Ahmad Afandi sebagai orang muda perdesaan, Ima Rivai sebagai orang muda disabilitas fisik, Destara sebagai orang muda disabilitas mental, Alia mewakili Padepokan Ciliwung, Fernando Simanjuntak sebagai orang muda adat, dan Aceng orang muda urban.