“Ketika Lika Liku Laki hadir, mungkin antusiasme perfilman, apalagi film alternatif, belum terlalu besar di sini. Namun, di sisi lain, ada banyak hal sederhana yang sebenarnya bisa menjadi inspirasi. Seperti ketika mendapatkan ide membuat Basri and Salma in a Never-ending Comedy yang ceritanya tentang odong-odong. Itu terinspirasi dari odong-odong di malam hari yang selalu ada di Kota Makassar, yang sangat indah. Dari cerita ini, semoga setelah ini akan banyak lagi bakat-bakat baru yang akan membanggakan Makassar di industri film nasional maupun internasional,” ungkap Khozy Rizal.
Untuk terus mendukung berkembangnya film-film dari filmmaker Makassar, Bioskop Saat ini sedang menayangkan 9 film dari Makassar. Film-film tersebut, antara lain; Bau Peapi Nenek, Adam (Far Away from the Memories), PA’BURITA (Mengundang), Kakak Jenggot, Tafsir Paling Romantis, Melati di Tapal Batas, Amba Nai, The Neutral, Cinta Sama dengan Cindolo Na Tape. Film-film tersebut dapat ditonton melalui www.bioskoponline.com maupun aplikasi Bioskop Online dengan harga tiket mulai dari Rp 10.000,-, yang dapat diunduh di App Store dan Google Play Store.
Bioskop Online berharap melalui roadshow ini, Bioskop Online dan JAFF dapat bersinergi dengan para pembuat film dan pegiat perfilman di berbagai kota di Indonesia. Bioskop Online juga berharap untuk membuka potensi kerja sama dengan pihak-pihak lokal untuk mengembangkan ekosistem perfilman di daerah terkait. Setelah sukses diadakan di Medan, Palembang, dan Makassar, roadshow ini juga akan hadir di Semarang. Roadshow 4 kota ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan kolaborasi Bioskop Online dengan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF18). (*)