FAJAR, MAKASSAR-Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Bahtiar Baharuddin menggelar Gubernur Cup kompetisi Ayam Ketawa, di GOR Sudiang, Jumat, 10 November. Sebanyak 250 ekor ayam ketawa berebut gelar. Dalam pagelaran tersebut, Kabupaten Sidrap keluar sebagai juara umum. Adapun hadiahnya berupa piala, piagam, uang tunai, dan TV LED.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nurlina Saking mengatakan, kontes ayam ketawa tersebut merupakan langkah awal untuk mengembangbiakkan populasi ayam ketawa di Sulsel. Saat ini, kisarannya hanya pada 4.000 ekor saja, di mana tersebar banyak di Pinrang dan Sidrap.
Rencana pengembangbiakan ayam ketawa tersebut akan dilakukan di kawasan Pucak, Maros. Di sana, terdapat UPT Pengembangan Ternak yang juga akan menjadi pusat inseminasi buatan untuk pengembangan ternak maupun unggas-unggasan.
“Tahun depan kita sudah mulai, mudah-mudahan setiap bulannya kita bisa memproduksi 500 ekor,” ungkap Nurlina.
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, ayam ketawa merupakan ayam khas Sulawesi Selatan. Pengembangbiakannya sekaligus menguatkan identitas Sulsel sebagai pemilik ayam ketawa. “Ini ciptaan Tuhan, tidak bisa kita buat-buat. Alhamdulillah Tuhan memberikan nikmat kekayaan yang luar biasa itu dengan ayam ketawa,” kata Bahtiar.
Ia mengaku prihatin karena jumlah populasinya semakin berkurang karena tidak jadi prioritas untuk dikembangkan. Padahal, ia memiliki nilai intrinsik dan potensi bisnis yang sangat tinggi.
“Yang dijual bukan bulunya, bukan dagingnya, tapi suaranya. Ada nilai seni di situ, dan itu bernilai ekonomi tinggi. Kalau ayam biasa harganya hanya Rp100-200 ribu, ini bisa sampai Rp2 juta per ekor,” tukasnya.
Bahtiar berkomitmen mengembangkan populasi ayam ketawa di Sulsel tahun depan, dengan prioritas APBD salah satunya pada sektor peternakan. Bahkan, ia mengaku punya ide akan membuat kompetisi serupa dengan skala yang lebih luas.
“Kita upayakan bagaimana yang 4.000 ini bisa menjadi 40.000 tahun depan. Ayam ketawa ini adalah potensi yang unik, dan yang unik itu mahal,” ungkapnya.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengutarakan, apresiasinya atas kontes yang diselenggarakan Pemprov Sulsel. Sebut ia, ajang silaturahmi dengan masyarakat tersebut menjadi cooling down di tengah situasi politik yang mulai menghangat. “Mudah-mudahan hari ini bisa menjadi awal sulsel tingkatkan dan kembangkan agar populasinya semakin berkembang,” tandasnya. (uca/ham)