Stigma negatif yang dialami penderita penyakit menular tersebut memang belum hilang. Makanya, rumah sakit tersebut tidak hanya mengobati. Namun juga memberdayakan mereka yang sudah sembuh dan menjadi penyintas kusta.
“Sudah sembuh, mereka kita ajarkan keterampilan. Seperti menyulam, menjahit, bikin jilbab, dan sebagainya. Dengan keterampilan itu, mereka bisa mandiri. Bahkan ada NGO dari Belanda yang ikut menangani penderita kusta di sini. Ada 20 tempat tidur khusus untuk pasien kusta, dan itu tidak diisi oleh pasien umum. Intinya, kami selalu siap menyediakan sarana dan layanan bagi penderita kusta dari mana pun,” tegas Prof Mansyur.
Fasilitas Makin Lengkap
RSUP Dr Tajuddin Chalid Makassar terus berfokus pada penyembuhan pasien yang datang dari segala lini. Pelayanan maksimal ditunjang tenaga medis profesional dan peralatan canggih, membuat rumah sakit yang dibawahi langsung Kementerian Kesehatan RI ini berbenah makin cantik.
Gedung-gedung tinggi dibangun. Gedung Seruni, Graha Lily, dan IGD. Menjadi pusat rehabilitasi, hemodialisis (cuci darah 24 jam), dan rawat inap.
Peralatan lengkap dan tenaga medis profesional, melengkapi pelayanan optimal rumah sakit yang terletak di Jl Pajaiyyang Makassar itu. Telah tersedia 23 layanan spesialistik dan 14 layanan subspesialistik, serta layanan unggulan mata dan vaskular dengan pengembangan layanan geriatri.
“Kita juga baru saja kerja sama dengan Jepang dan Tiongkok, terkait berbagai layanan ini. Kita juga dipercaya oleh Kementerian Agama untuk memeriksa kondisi kesehatan jemaah haji. Ada Klinik Haji di rumah sakit ini,” urai Direktur Utama RSUP Dr Tajuddin Chalid, Prof dr Mansyur Arif, PhD, SpPK(K).
