MAKASSAR, FAJAR — Tragedi Karunrung 1995 yang bakal diangkat ke layar lebar menuai kontroversi. Salah satu mantan pelaku dari peristiwa pembantaian satu keluarga itu menyatakan keberatan.
Mantan pelaku berinisial MR, menyatakan keberatannya dikarenakan berbagai macam alasan. Ia mengaku sangat khawatir jika tragedi itu difilmkan, maka akan mengorek luka lama baik dari pihak keluarga korban maupun dirinya bersama empat orang pelaku lainnya.
Apalagi karena tragedi berdarah tersebut sudah sangat lama berlalu. Dirinya berkawan yang melakukan pembunuhan sadis itu juga telah mempertanggungjawabkan perbuatan mereka dengan mendekam hampir 20 tahun lamanya di dalam penjara.
“Kami hanya tidak ingin kalau tragedi ini akan mengorek luka lama. Bisa membuat trauma pihak keluarga korban maupun keluarga saya,” ujarnya kepada FAJAR, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Lebih dari itu, MR keberatan lantaran dirinya dalam beberapa tahun ini pascabebas dari penjara telah berusaha dengan keras untuk memulai hidup menjadi manusia yang lebih baik. Ia tak ingin bayang-bayang masa lalu yang kelam itu terus menghantuinya seperti yang dialami selama mendekam di balik jeruji besi.
MR pun menegaskan kepada semua pihak, khususnya sineas Sulsel bekerja sama Rumah Produksi Binasol Jakarta yang ingin mengangkat Tragedi Karunrung 1995 ke layar lebar, untuk mengurungkan keinginannya. Sebab, dirinya sebagai salah satu pelaku, tidak pernah memberikan izin.
“Ini sama saja mereka mau membuat masalah lagi. Makanya saya keberatan dan tidak pernah memberikan izin. Sampai sekarang saja, mereka tidak pernah minta izin, nah kita dengar di mana-mana kalau sudah mau difilmkan,” ucapnya.