Berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem kemitraan Penta Helix, termasuk Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Founder Bosowa, Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara, serta perwakilan dari sektor swasta, akan memberikan sambutan dan berpartisipasi dalam diskusi publik.
Konsorsium yang bertanggung jawab menjalankan program ini di Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara yang melibatkan Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin, Politeknik Bosowa, dan Politeknik Bombana. Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai perguruan tinggi lainnya seperti Politeknik Bosowa, Politenik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Pangkep, Fakultas Vokasi Unhas, dan Politeknik Bombana.
Prof. Aidil B Azzah, salah satu tim pakar konsorsium, menyoroti pentingnya keterlibatan media dalam menciptakan inovasi melalui proses pemetaan yang akan dilakukan. “Perlu ada keterlibatan media untuk menyampaikan hasil pemetaan nantinya,” ujarnya.
Ketua Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Pengampuh, Baso Nasrullah menegaskan bahwa melalui konsorsium ini, perusahaan akan terlibat dalam merekrut langsung mahasiswa vokasi. “Kampus-kampus nantinya akan dikunjungi langsung oleh perusahaan yang membutuhkan SDM di bidang masing-masing,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam konsorsium ini, akan melibatkan media yang akan berkontribusi dalam proses pemetaan, menyediakan narasumber, dan berbagai aspek lainnya yang akan mendukung pengembangan potensi daerah. Program ini menandai komitmen serius dalam memperkuat kemitraan untuk kemajuan pendidikan vokasi di wilayah Sulawesi. (*)