English English Indonesian Indonesian
oleh

Untung ada Minyak Tanah, Warga Pulau Terbantu Penerangan dari Pelita

“Kondisi ini sudah berlangsung dua Ramadan. Karena mesin genset milik desa rusak. Jadi terpaksa kita pakai pelita dari minyak tanah atau lilin,” ungkapnya.

Apalagi saat musim hujan, warga di Pulau Lamputang kerap diterjang angin kencang ditambah lagi tidak adanya penerangan yang memadai saat malam hari.

“Paling menderita kita kalau masuk musim hujan. Karena angin kencang, hujan deras kalau malam ditambah tidak ada lagi lampu, itu paling kita rasakan sekali pedihnya kalau sudah masuk musim hujan,” jelasnya.

Ia pun menyebut bahwa, beberapa tahun lalu di pulaunya pernah disurvei untuk pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) namun katanya itu hanya janji semata yang tak kunjung terealisasi hingga saat ini.

“Cuman dijanji mau dipasangkan listrik tenaga surya. Sudah diukur juga, tetapi sampai sekarang tidak ada. Sampai saat ini, kita masih pakai pelita dari minyak tanah atau lilin,” imbuhnya perempuan 40 tahun ini.

Kepala Desa Mattiro Dolangeng, Kahar mengakui bahwa selama ini penerangan kurang di pulau tempatnya lantaranya sulitnya aliran listrik untuk masuk begitu juga dengan PLTS yang belum mencakup untuk permukiman warganya Sehingga pihaknya mengalokasikan anggaran untuk mesin genset.

“Saat ini mesinnya sudah kita bawa ke pulau, untuk nanti akan menerangi permukiman warga kita, kemarin distribusinya sempat terhambat karena faktor cuaca,” ucapnya.(fit)

News Feed