MAKASSAR, FAJAR –– Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel berkolaborasi atasi kemiskinan ekstrem di Sulsel. Itu salah satunya dengan membentuk tim atau kelompok kolaboratif.
“Semua harus dimulai dari kerja sama. Sekarang kebijakan BPSDM dikurangi ceramah, tapi perbanyak bagaimana pelatihan, contoh kerja sama antara semua bidang,” kata Bahtiar dalam acara Diklat BPSDM Sulsel di Kampus BPSDM Sulsel, Jl AP Pettarani Makassar, Kamis, 21 September 2023.
Ia menjelaskan, Sulsel banyak melahirkan SDM yang memberikan pendapat, tapi kurang memberikan pendapatan untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel.
“Lebih banyak berpendapat daripada pendapatan. Ini lebih banyak bicara daripada kerja sama, semua mau bicara, semua mau jadi pembesar. Harusnya perhatikan peraturan terbaru MenpanRB sekarang, itu cara untuk bisa bekerja sama dengan baik,” lanjut Bahtiar.
Menurutnya, Diklat harus dikurangi, yang harus diperbanyak memberikan contoh kerja sama antara seluruh stakeholder lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Lebih jauh dirinya menjelaskan, berdasarkan data saat ini angka putus sekolah mencapai 80 ribuan, kemudian angka narkoba mencapai 53 ribu dan angka perceraian mencapai 20 ribu pasangan.
“Ini semua karena kemiskinan ekstrem dan tingginya angka stunting. Jadi (masyarakat) tidak mampu beli susu, ikan, dan sayur yang cukup untuk anak di dua tahun pertama, dan ibu hamil,” ungkapnya.