Oleh Aswar Hasan
Peranan dosen di perguruan tinggi sangat penting untuk perubahan dan kemajuan bangsa. Dosen memiliki beragam tugas dan tanggung jawab yang berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan negara, karena seorang Dosen adalah pengajar utama di perguruan tinggi, yang bertanggung jawab untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada generasi muda. Mereka membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai disiplin ilmu. Di samping itu, seorang Dosen juga ikut bertanggung jawab dalam membentuk karakter mahasiswa. Mereka tidak hanya mengajarkan materi secara akademik, tetapi juga nilai-nilai seperti integritas, etika moral, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial dalam bermasyarakat.
Seorang dosen juga berperan dalam mengembangkan metode pengajaran dan kurikulum yang relevan dan efektif untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan masa depan secara kritis, dan objektif dan independen untuk masyarakat dan negaranya, dan tidak menjadi epigon atau pun pecundang yang hanya menjadi benalu dalam bernegara.
Pada akhirnya, peran dosen dalam pendidikan tinggi membentuk pemimpin masa depan suatu bangsa, mendorong inovasi, untuk perubahan serta berkontribusi pada kemajuan dan perubahan positif dalam masyarakat.
Dalam pada itu, Perguruan tinggi di Indonesia saat ini diperhadapkan pada kenyataan kiprah karakter dosen dalam setidaknya 5 (lima) kategori, yaitu:
Pertama, Dosen Kurang Baik. Kategori ini adalah jenis dosen yang tidak bisa diharapkan apalagi diandalkan untuk mengawal perubahan untuk kemajuan suatu bangsa. Diantara ciri dosen kategori ini, kalau mengajar mahasiswanya, hanya sekadar memindahkan teks pengetahuan/ teori di depan kelas melalui power point. Intelektual Rocky Gerung sampai dengan sinis mengatakan hanya pandai menjejali otak mahasiswa dengan point-point minus power. Ia miskin interpretasi untuk mengaktualisasikan teks ilmu pengetahuan dalam kehidupan berbangsa. Ia malas belajar atau meneliti dan aktif di pengabdian masyarakat, tetapi sangat aktif dan gigih mengurus pangkat, hingga bahkan, boleh jadi, bisa menjadi Professor.
Kedua, Dosen yang Baik. Kategori dosen ini lebih mending dari kategori pertama, karena ia sudah mampu mentransformasikan ilmu yang diajarkannya, hingga mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang menjadi bidang kajiannya.
Ketiga, Dosen yang Sangat Baik. Kategori dosen ini tidak sekadar mampu mentransformasikan dan mengeksplorasi ilmunya secara ikhlas dan bersunguh-sungguh. Tetapi juga bisa menginspirasi mahasiswanya, sehingga membekas secara berkesan.
Keempat, Dosen yang Hebat. Kategori ini tidak sekadar mahir mentransformasikan dan mengeksplorasi ilmunya hingga menginspirasi mahasiswanya, tetapi juga berhasil menjadikan mahasiswanya untuk kritis dalam merespons dunia sekitarnya dengan analisis secara objektif, terpercaya dan meyakinkan.
Kelima, Dosen yang Super Hebat. Kategori dosen ini sudah sampai pada level yang piawai mendidik mahasiswanya untuk bisa memberi solusi secara ilmiah atas masalah yang dihadapi bangsanya. Dia bukan lagi menjadi bagian dari masalah dalam berbangsa, tetapi telah menjadi batu penjuru dalam penyelesaian problematika dalam berbangsa. Dosen jenis ini, adalah sosok intelektual yang senantiasa mencerahkan. Kata DR. Ali Syariati, mereka adalah Rausank Fikr atau dalam istilah Antonio Gramsci, Intelektual Organik. Nah kalau anda seorang dosen, masuk kategori Dimanakah Anda? Wallahu a’lam bishawwabe.