Banyak pihak menyambut baik usul KPU RI untuk memajukan atau mempercepat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden. Jadwal semula, pendaftaran kontestan Pilpres 2024 baru buka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023, atau sekira lima pekan. Jadwal tersebut dinilai terlalu panjang dan membuka ruang kontestasi kian memanas di antara para pendukung paslon, sehingga rencana memajukan waktu pendaftaran pada 10-16 Oktober 2023, selain lebih awal, juga memangkas rentang waktu menunggu semua paslon selesai mendaftar.
Perubahan jadwal pendaftaran tersebut tidak mengubah jadwal pemungutan suara yang jatuh pada 14 Februari 2024, serentak dengan Pemilu Legislatif semua level perwakilan. Khusus Pilpres, tentu terjadi beberapa penyesuaian yang akan disempurnakan oleh KPU, misalnya terkait jadwal pemeriksaan administrasi, dll. Termasuk kemungkinan parpol pengusung mengubah pasangan capres-cawapresnya. Waktu pendaftaran yang lebih awal dan singkat itu juga membantu para calon pemilih mengenali pasangan capresnya sejak dini.
Kepastian pasangan calon Pilpres lebih awal akan mengurangi spekulasi dan akrobat politik di tingkat elit, yang sangat memengaruhi konfigurasi pilihan serta pemihakan politik masyarakat. Kita berharap konfigurasi masyarakat tidak lagi seperti Pilpres sebelumnya, dimana terjadi keterbelahan yang sangat kentara antara paslon satu dengan lainnya. Melahirkan istilah “cebong” dan “kampret”, bahkan setelah dua berpelukan dan menyatu di pemerintahan. Keterbelahan demikian itu sangat berbahaya dalam konteks demokrasi serta mengancam persatuan sebagai sebuah negara bhinneka.
Masih cukup waktu bagi parpol menyiapkan jagoannya jika pendaftaran Pilpres terbuka pada 10 Oktober nanti. Apalagi seperti diketahui, para Capres sudah mengerucut kepada tiga tokoh; Anies, Ganjar, dan Prabowo. Anies bahkan sudah mendapatkan Gus Imin sebagai pasangan definitif. Sementara Ganjar yang diusung PDIP dan PPP belum menetapkan cawapresnya kendati sudah deklarasi maju capres beberapa bulan lalu. Prabowo pun demikian. Di ranah ini paslon Anies-Imin, maju beberapa langkah; sudah bicara strategi pemenangan.
Pendaftaran pasangan Pilpres lebih awal tentu menciptakan pendidikan politik bagi bangsa ini. Para kontestan Pilpres bersama parpol dan tim sukses akan menjual visi dan program unggulannya masing-masing. Dengan demikian, rakyat akan lebih awal bisa memelajarinya, menganalisis serta mengeritiknya, sebelum menentukan pilihan. Janji-janji yang disampaikan ke publik lebih awal, dapat diuji laik tidaknya. Begitu pula rekam jejak masing-masing calon, baik sebagai individu maupun sebagai pejabat publik. (^^)