“Dan kita bersyukur dengan kerja sama ini, ada rumah sakit yang siap memberikan diskon mulai 10 persen hingga 50 persen,” ungkapnya.
Namun, Emmy menekankan bahwa dalam kerja sama ini, PSMTI tidak mengambil keuntungan atau fee apa pun. “Kami nantinya hanya membantu memberi surat rekomendasi ke rumah sakit bagi pasien yang membutuhkan, sehingga pasien mendapat menikmati potongan harga medical check up dan juga pelayanan yang lebih spesial,” tekannya.
Sementara itu, Farah Delah Suhaimi selaku Direktur Malaysia Healthcare untuk Indonesia menjelaskan bahwa Malaysia Healthcare merupakan naungan Kementrian Kesehatan Malaysia yang diberikan tanggung jawab untuk memfasilitasi dan memberi informasi bagi yang ingin berobat di rumah sakit Malayasia.
“Ini adalah tanggung jawab kita untuk berjumpa di tengah masyarakat supaya mengenali atau mendapat info sebelum ke Malaysia. Kami tidak mau ibu bapak datang ke Malaysia dan tidak tahu rumah sakit mana, dokter yang mana, dan sebagainya,” kata Farah saat memberi penjelasan di hadapan pengurus PSMTI Sulsel, di Hotel The Rinra, Rabu, 6 September.
Sosialisasi ini kata Farah juga sebagai apresiasi atas tingginya warga Indonesia yang setiap tahunnya berobat di Malaysia. Data pada 2019, tercatat sebanyak 670 ribu warga Indonesia ke Malaysia.
“Saat pandemi tidak begitu ramai diakibatkan aturan pembatasan. Namun setelah itu mulai April 2022, kita sudah mulai melihat peningkatan, 370 ribu mulai datang ke Malaysia berobat,” ungkap Farah.
Farah juga menyampaikan bahwa di
Malaysia itu ada kurang lebih 200 rumah sakit swasta, tetapi hanya 97 di bawah Malaysia Healthcare. Namun, 97 rumah sakit ini adalah yang terbaik.
