FAJAR, PANGKEP– Pengangkutan truk sampah di Kabupaten Pangkep ternyata memakai kendaraan operasional yang kondisinya terbatas. Kondisi truk yang dipakai rata-rata berusia di atas enam tahun.
Itu disampaikan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pangkep, Muhammad Thamrin. Bahwa setiap harinya ada belasan truk yang melayani angkutan sampah di lingkungan masyarakat Kabupaten Pangkep.
Meski demikian, diakui ada truk rusak dan tidak dapat beroperasi. Olehnya itu, truk yang rusak itu digantikan pengangkutannya dengan truk di rute lain.
“Saat ini ada tiga unit yang mogok, Sehingga rute yang harusnya dilayani, ini diganti dengan truk lain, dengan operator yang lain pula dan tentu setelah melayani rutenya sendiri, Inilah salah satu penyebab terkadang pengangkutan terlambat,” bebernya, Kamis, 31 Agustus.
Lanjut dijelaskan bahwa, biaya operasional yang seharusnya digunakan 18 truk berbeda itu tetap digunakan dengan truk yang menggantikan truk-truk yang mogok itu untuk setiap pengantaran sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Jadi 18 truk tersebut memiliki rute masing-masing. Mulai dari ujung utara sampai ke selatan diperbatasan Maros sampai perbatasan Barru,” paparnya.
Dijelaskan pula bahwa, dalam sehari satu unit truk dapat melayani sampah rumah warga 200 rumah atau lebih, jika pada rute truk tersebut terdapat sekitar 800 rumah.
“Maka pelayanan akan dilanjutkan setelah truk mengangkut ke TPA untuk reet pertama,dan truk akan kembali lagi di rute tersebut untuk melanjutkan pengangkutan sampai selesai, jarak antara permukiman ke TPA itu tidak dekat, apalagi yang ada di perbatasan,” ungkapnya.