Dia juga mengakui, dapil A dianggap sebagai grup neraka. Sebab ada banyak kandidat kelas kakao di sana, seperti Munafri Arifuddin, Andi Rachmatika Dewi, Nasran Mone, dan lain sebagainya.Namun begitu, dia tetap optimis.
Dia yakin betul bisa menang berkat investasi sosial dan tim yang solid. Bahkan dia sudah meluncurkan tagline ”Pembela Ta”, yang berangjat dari profesinya sebagai lawyer.
”Saya punya tim, punya investasi sosial dan sebagainya. Jadi saya hanya berusaha maksimal dan kita lihat nanti hasilnya. Karena ini sudah waktunya bagi saya bersentuhan dengan regulasi secara langsung, agar akaes saya semakin luas juga,” bebernya.
Dia juga menegaskan tidak akan ragu dengan pekerjaan partai, khususnya memenangkan Gerindra dan Prabowo Subianto sebagai Presiden. Itu justru dianggap sebagai keuntungan untuk dirinya sendiri.
”Memang di Gerindra ada kontrak untuk memenangkan partai dan Pak Prabowo sebagai preaiden. Tapi ini bagus, elektoral partai juga akan berdampak ke saya, elektabikitas bisa kebih naik,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menegaskan, setiap kader wajib memenangkan partai dan Prabowo. Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah nama unggulan untuk bertarung di Pilkada.
Namun begitu, dia mengaku masih akan fokus menuntaskan rangkaian Pileg terlebih dahulu, kemudian memikirkan Pilpres dan Pilkada.”Kami fokus menangkan Gerindra dan Pak Prabowo dulu, kemudian menyelesaikan masalah caleg. Karrna mereka juga akan dapat tugas memenangkan partai.