FAJAR, MAKASSAR–Tanaman krokot (Portulaca oleracea) digunakan secara empiris sebagai obat tradisional untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan lipid dan glukosa darah, bakteriostatik, antineoplastik dan fungsi anti depresan, penyakit kulit, dan antiinflamasi.
Kali ini kembali, dosen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar mengolah tanaman krokot menjadi kue yang bagus untuk kesehatan yaitu Kue Brownies Krokot.
Ketua Tim Pengabdi, Rizqi Nur Azizah, mengungkap bahwa kue brownies adalah suatu produk makanan yang digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan karena rasanya yang manis dan dapat dijadikan makanan sampingan. Akan tetapi, sampai saat ini, brownies masih diproduksi dengan bahan dasar tepung terigu. Brownies tepung krokot ini memiliki nilai jual yang tinggi karena brownies diproduksi dengan bahan dasar tepung krokot yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Lebih lanjut, menurutnya, brownies tepung krokot ini memiliki nilai jual yang tinggi karena brownies diproduksi dengan bahan dasar tepung krokot yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu, krokot (Portulaca oleracea) juga merupakan
tumbuhan yang belum dimanfaatkan sepenuhnya di kalangan masyarakat. Adanya brownies tepung krokot ini, diharapkan mampu menambah variasi produk dalam negeri yang mampu bersaing di pasar internasional untuk menambah devisa negara.
Ada beberapa tahap PKM ini, salah satunya tim pengabdi akan mendampingi mitra untuk membuat Krokonies. Adapun cara membuat brownies krokot yaitu telur, gula aren, pengembang kue dan garam dicampur menggunakan mixer hingga mengembang. Setelah cukup mengembang, ditambahkan campuran tepung krokot, tepung terigu dan coklat bubuk.
Sebelumnya tepung krokot dan tepung terigu telah diayak dan hanya diambil bagian yang halus saja. Ditunggu selama beberapa saat lalu ditambah campuran mentega dan dark cooking chocolate yang telah dilelehkan. Adonan dicampur lagi hingga rata. Adonan dimasukkan ke dalam loyang dan dipanggang selama 25 menit pada suhu 1750. Selanjutnya brownies siap diangkat, disajikan dan dipasarkan. Selain apt Rizqi, dua tim dosen yang masuk ke dalam PKM ini adalah apt Maulana dan apt Bayu Putra. Sementara dua mahasiswa lainnya adalah Anil Aryandi dan Fitri Nur Awaliyah. (mia/*)