FAJAR, MAKASSAR – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan, kekuatan pangan nasional berada di desa. Itu sebabnya, pembangunan juga harus terfokus dari desa.
Sebab, desa dianggap sebagai benteng komoh dalam melahirkan kedaulatan pangan nasional. Sehingga, desa juga patut mendapat perhatian lebih, dalam hal meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petaninya.
”Kita harus mengakui bahwa kekuatan negara juga ada di desa. Penyandang pangan kita dari desa. Sudah selayaknya membangun dimulai dari desa,” kata Prabowo, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia mengatakan, tidak berlebihan jika desa banyak.mendapat gelontoran anggaran. Termasuk dana resa, yang harus dikelola dengan baik sebagai penopang produktivitas pangan yang lebih kuat.
”Saya orang pertama yang berani bilang di hadapan APDESI terkait dana desa Rp1 miliar satu desa. Sekarang itu terealisasi setelah saya diskusikan dengan Pak Presiden. Tolong itu digunakan sebaik mungkin,” lanjutnya.
Memang benar, Prabowo adalah figur yang menginisiasi dana desa sejak 2009-2010. Kemudian pada 2013 telah ditandatangani piagam komitmen kepada APDESI untuk perjuangan dana desa Rp1 miliar satu desa. Lalu pada 2014 DPR telah meloloskan UU Nomor 6 tentang Desa yang menjadi payung hukum dana desa tersebut.
Kemudian Menhan juga menyampaikan bahwa strategi pemerintah Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi dan didukung sepenuhnya oleh Menhan yaitu hilirisasi.
”Hilirisasi adalah semua kekayaan yang kita olah di tanah air sendiri. Kita tidak menghendaki kekayaan kita dijual murah keluar. Kita tidak mau kelapa sawit kita hanya dijual mentah. Dengan hilirisasi, kita akan loncat menjadi negara maju,” bebernya.