English English Indonesian Indonesian
oleh

Pilot Perempuan di Pesawat TNI AU: Dobrak Kultur Keluarga

Meskipun telah dinyatakan lulus saat ujian dan psikologi, kata dia, tetap ada rasa takut saat kali pertama menerbangkan pesawat. Kesempatan awalnya menerbangkan pesawat jenis KT-1B Woong Bee. Selanjutnya ditingkatkan ke pesawat Casa 212 sejak 2019 hingga 2021. Jumlah jam terbangnya mencapai 170 jam.

Setelah itu dirinya sempat vakum menjadi pilot karena menikah dan melahirkan. Namun, setelah itu dia kembali aktif menjadi pilot dengan pesawat angkut yang lebih besar, yakni Hercules.

Ibu satu dari Ibram Alsky Adrega ini juga menceritakan, pertemuan dengan tambatan hatinya saat menjadi penerbang. Dia pun ikut ke Makassar karena suaminya juga merupakan pilot pesawat Sukhoi SU 27/30 di Skadron Udara 11. “Saya ketemu suami yang juga seorang pilot pesawat tempur. Makanya sekarang menjadi keluarga pilot pesawat TNI AU,” ungkapnya.

Suami dari Kapten Pnb Rino Adrian Kartika ini mengatakan, setelah naik kelas menjadi penerbang pesawat angkut Hercules, ia telah melakukan penerbangan selama 30 jam. Daerah yang didatanginya pun hampir semua wilayah timur Indonesia. “Menjadi pilot Hercules lebih enak dari pesawat angkut kecil, karena bawa banyak kru. Sehingga saya agak tenang,” bebernya. (*/)

News Feed