Makanan yang dibuat dengan menu bubur itu tentu akan berpengaruh terhadap stamina jemaah ketika mengonsumsinya dibanding mengonsumsi makanan pada umumnya.
“Hal ini tentu akan berpengaruh pada konsumsi makanan. Maka dari itu kami membuat inovasi dapur layanan lansia di sektor 2 Makkah ini,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan menu yang disajikan ada dua macam yaitu bubur beras dan bubur kacang ijo, di mana bubur beras disajikan pagi hari dan bubur kacang ijo untuk sore harinya, untuk memenuhi kebutuhan bubur jemaah ini diperlukan hingga 10 kilogram beras setiap harinya.
“Dapur ini mulai berdiri pasca armina, karena kami melihat pasca armina ini fisik para jemaah perlu asupan makanan yang sesuai dengan kondisi lansia. Seperti bubur beras dan bubur kacang ijo,” bebernya.
Buburnya ini disitribusikan ke hotel-hotel di wilayah sektor 2 dan ini sudah berjalan pagi dan sore hari. “Namun mereka juga tetap mendapatkan nasi box,” katanya.(fit)
