Bahkan ada yang berasal dari Nabire dan Kalimantan. Jadi bukan hanya dari Sulawesi Selatan,” pungkas Komisaris PT Tiga Mandiri As’saadah Wisata. Alumni Universitas Brawijaya ini pun sangat bersyukur bisa berangkat dengan paket haji plus dengan berbagai fasilitas yang didapatkannya. Terutama akses hotel yang sangat dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Kota Madinah.
“Alhamdulillah hotel dekat dengan Masjid. Baik di Makkah ini begitu turun langsung Masjidil Haram. Sama dengan Madinah itu dekat sekali dengan hotel kita, jadi bisa kapan saja kita ke Masjid apalgi untuk salat berjamaah lima waktu, karena keluar hotel ini sudah bagian Masjidil Haram,” ujarnya.
Untuk haji khusus memang yang menjadi kelebihan utamanya adalah fasilitas hotel berbintang lima dengan akses terdekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Selain fasilitas hotel, jemaah haji khusus ini juga dilengkapi dengan layanan kesehatan dengan fasilitas dokter yang melekat di travel tersebut.
Sementara untuk bimbingan ibadah diberikan fasilitas untuk menunaikan ibadah umrah hingga tiga kali. “Kalau untuk umrahnya itu kita diberi fasilitas sampai tiga kali umrah. Kemudian untuk layanan kesehatan juga itu disediakan. Ada dua dokter yang ikut sama kita. Sehingga untuk konsultasi itu bisa langsung ke dokternya,” pungkasnya.
Tentunya untuk haji plus, biayanya lebih tinggi daripada haji reguler. Dengan fasilitas yang berbeda dan daftar tunggu yang lebih cepat. Ia menyelesaikan pelunasan sebagai haji khusus pada kisaran angka 14.500 USD. “Alhamdulillah setoran awal itu 4.000 USD kemudian pelunasannya mengikut pada kurs dollar, kemarin itu kita pelunasan pada angka 14.500 USD, dengan fasilitas yang sangat memuaskan karena akses ke Masjid sangat dekat,” bebernya.(fit)